Transistor Bipolar |
Transistor merupakan salah satu komponen eletronika aktif yang mempunyai tiga buah kaki yang di namakan masing-masing sebagai Basis(B), Kolektor (C) dan Emitor (E).
Transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus dan tegangan. Transistor juga dapat difungsikan sebagai saklar elektronik. Ada dua macam transitor yaitu transistor NPN dan transistor PNP.
Kadang-kadang dipasaran sudah diberikan nama untuk setiap kakinya, sehingga memeprmudah pemasangan di rangkaian elektronik yang kita buat. Tetapi ada juga yang belum di berikan tanda apapun, untuk itu kita bisa membaca dari datashet transistor tersebut. Atau kalau kita tidak mempunyai datashett yang di maksud dapat kita cari nama kaki-kaki sebuah transistor dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Mencari Kaki Base
Mencari Kaki Base
Mencari Kaki Base |
- Siapkan multimeter dan atur pada pengukuran ohmmeter X100
- Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini.
- Perhatikan penunjukkan pergerakan jarum. Apabila jarum bergerak ke kanan dengan posisi probe yang satu tetap pada kaki 3 dan probe lainnya pada kaki 1 atau kaki 2 berarti kaki 3 adalah base transistor. Jika probe positif yang berada pada kaki 3 berarti transistor tersebut berjenis NPN, sebaliknya jika probe negatif berada pada kaki 3 berarti transistor tersebut berjenis PNP.
Mencari Kaki Kolektor dan Emitor
Mencari Kaki Kolektor dan Emitor |
- Misal transistor yang kita gunakan berjenis NPN
- Lakukan pengukuran seperti gambar dibawah ini…
- Perhatikan penunjukkan jarum, apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1 (pada probe positif) adalah emitter dan kaki 2 (pada posisi probe negatif) adalah kolektor. Atau Jika dipasang kebalikkannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emitter dan kaki 2 adalah kolektor.
.
Kalo transistor jenis PNP sama gak gan caranya?
iya sama